Murbei adalah tanaman yang mudah hidup, dan dapat ditanam dengan cara distek mirip singkong. Namun murbei adalah tanaman berkayu dan memiliki kambium. Buahnya berwarna hijau jika masih sangat muda, kemudian berlanjut menjadi merah dan akan berwarna hitam jika sudah masak. Jika masih berwarna merah, rasa buah murbei adalah asem manis, dan akan terasa manis jika sudah hitam.
Murbei (Morus Alba) merupakan tanaman yang habitat aslinya berasal dari China, kini menyebar luas , dan mudah tumbuh diiklim tropis maupun subtropis. Murbei dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian lebih dari 100 mdpl serta cukup matahari. Pohon murbei bisa tumbuh relatif besar, dengan pencapaian ketinggian 9 hingga 12 m dengan diameter pohon hingga 0,5 cm.
Kandungan dan manfaat murbei
Murbei biasanya dimanfaatkan untuk budidaya ulat sutera, sehingga ia dikenal juga sebagai tumbuhan sutra karena. Selain itu, masyarakat juga banyak memanfaatkan murbei untuk pengobatan tradisional, karena diyakini mampu untuk mengatasi berbagai penyakit seperti flu, malaria, hipertensi, asma, palpitasi, diabetes, insomnia, vertigo, anemia, hepatitis dan diabetes melitus.
Kandungan nutrisi dan senyawa kimiawi pada murbei
Senyawa kimia yang diketemukan pada murbei adalah seperti ecdysterone, inokosterone, lupeol, β-sitosterol, rutin, moracetin, scopoletin, benzaldehida, eugenol, linalol, benzyl alk*hol, butylamine, aseton, kholine dan quercetin.
Ranting tanaman murbei mengandung tanin dan vitamin A , sedangkan pada buah tanaman murbei diketemukan cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, serta karoten.
Sedangkan pada daun murbei terdapat senyawa kimiawi seperti kaempferol-3-O-beta-D-glucopyranoside, kaempferol-3-O-(6″-O-acetyl)-beta-D-glucopyranoside, dan masih banyak lagi.
Murbei berkhasiat antikanker menurut penelitian
Etanolik dari ekstrak daun murbei dilaporkan berkhasiat sebagai antikanker, karena memiliki kandungan fitokimia seperti quercetin dan anthosianin. Quercetin dan antosianin adalah zat yang terdapat dalam berbagai tanaman murbei , yang memiliki potensi sebagai agen kemopreventif. Selain sebagai agen kemopreventif, Quercetin juga dilaporkan dapat berperan sebagai agen ko-kemoterapi.
Berdasarkan penelitian Wang (2009) menunjukkan, bahwa Quercetin dapat meningkatkan indeks terapi agen kemoterapi doxorubicin serta memiliki efek sebagai kardioprotektif dan hepatoprotective, sehingga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya efek samping yaitu cardiotoxic. Sehingga diketahui bahwa quercetin dapat dijadikan sebagai terapi pendamping pada kemopreventif.
Anthosianin dilaporkan memiliki aktivitas biologik, secara luas ini telah digunakan sebagai antioksidan. Dalam pencarian senyawa antikanker, parameter sitotoksik menjadi ukuran untuk melihat aktivitasnya terhadap kanker.
jika ada yg butuh tanaman murbei,,,,,datang ke kampung sya ,,lokasi sidrap,,sulawesi selatan ..luas lahan 8ha,
kunjungi fb : risman apris….datae…kab.sidrap..sulsel.thnkss