Ciplukan yang dikenal orang memiliki buah yang mengkilat yang dibungkus oleh bagian tumbuhan yang mirip daun ini rasanya manis jika matang. Jika buah ciplukan masih berwarna hijau, alias masih muda rasanya cukup pahit.
Ciplukan atau dengan nama botanikalnya adalah physallis peruviana.L, dan masuk dalam satu keluarga tanaman Solanaceae termasuk terong. Ciplukan banyak memiliki nama berbeda tiap daerah, yaitu keceplokan, ciciplukan, kopok-kopokan (Bali), cecendet, cecenet (Sunda), nyornyoran (Madura), Leletokan (Minahasa), Kenampok (sasak), dan lapunonat (Tanimbar, Seram).
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan semak semusim, dan tergolong sebagai tanaman liar. Ciplukan biasanya tumbuh begitu saja diwilayah tanah-tanah kosong yang bertanah lembab namun tidak becek. Kalau anda mencari tanaman ciplukan, datanglah ke pinggir-pinggir lapangan, pinggir sungai, kebun, tanah kosong hingga sawah yang sedang ditanami kacang tanah atau kedelai. Ketinggian tanah yang baik untuk ciplukan tumbuh adalah sekitar 0-1.800 meter di atas permukaan laut.
Tanaman ciplukan tumbuh tegak dengan tinggi tanaman antara sekitar 30 cm sampai 50 cm. Batangnya berwarna hijau persegi, dan bercabang. Daun berseling dan berlekuk, bertangkai 7-25 mm, dengan bentuk bulat telur memanjang dan ujungnya lancip. Ukuran panjang 3,5-10 cm dan lebar 2,5 cm. Pada permukaan daun bagian atasa berwarna hijau, dan permukaan bawah berwarna hijau muda dan berambut halus. Bunga buah keluar dari pangkal, buahnya berbentuk seperti lampion atau lentera, bila sudah masak berwarna kuning, rasanya manis agak keasam-asaman. Ciplukan ini memang bisa kita temui dimana saja diseluruh nusantara, namun Asal tanaman ciplukan ini sebenarnya dari daerah tropis di Amerika latin.
bukanlah nama orang. Ini adalah sejenis tanaman yang berkhasiat obat. Selain daun, buah, batang dan akarnya pun punya daya menyembuhkan.
Memang buah ciplukan yang sudah matang rasanya asam manis dan enak, namun tak hanya itu saja karena daun, buah, batang dan akarnya berkhasiat obat atau memiliki daya menyembuhkan.
Sayangnya masih banyak orang yang belum mengerti akan khasiat obat dari tanaman ciplukan ini, atau memang tidak tertarik karena kurang yakin mungkin bisa saja. Karena tanaman ini mudah tumbuh, dan terkadang hanya dianggap gulma bagi tanaman petani. Kalau anda tertarik, cobalah untuk menggunakan tanaman ciplukan untuk berbagai pengobatan.
Kandungan kimiawi , Khasiat dan manfaat tanaman ciplukan untuk pengobatan berbagai penyakit
Kandungan kimiawai pada Ciplukan seperti chlorogenik acid, asam sitrun dan fisalin. Selain itu, buahnya juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, juga elaidic acid. Secara klinis senyawa kimia pada ciplukan telah diuji dilaboratorium, dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Senyawa kimia tersebut memiliki sifat, antara lain sebagai analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoksifikasi), dan meredakan batuk. Dalam farmakologi Cina, tumbuhan ini diyakini memiliki rasa pahit dan sifat menyejukkan.
Semua bagian dari tanaman ciplukan dapat digunakan, yaitu mulai dari akar, daun, dan buahnya. Ciplukan ini walaupun terasa pahit jika digunakan obat oral, namun tidak mempunyai efek berbahaya atau tidak mengandung zat racun.
“Hanya saja memang karena Ciplukan itu pahit rasanya, perhatikan dosis penggunaannya. Agar tidak pahit terus,” jelas dr.Setiawan Dalimartha, pakar tanaman obat yang juga praktek melayani pasien dengan metode herbal.
Menurut Setiawan, ciplukan bisa juga digunakan sebagai obat luar, yaitu bisa digunakan untuk menyembuhkan bisul, borok, dan peradangan kulit. “Tidak perlu dikeringkan. Bisa dari setelah mengalami proses direbus, didinginkan dan diborehkan langsung ke bagian yang memerlukan,†lanjut Setiawan lagi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ir. W.P.Winarto, pemilik Kebun Tanaman Obat Karya Sari di kawasan Pondok Cabe, Tangerang. Menurutnya, Ciplukan tidak beracun. Hanya memang karena rasa pahitnya, rata-rata mereka yang meminum menganggap sama dengan meminum obat modern, yang umumnya pahit.
“Memang, adalah hal yang wajar. Namanya obat pasti pahit. Tetapi, prinsipnya pengaruh dari rasa pahit itu tidak akan mengganggu fungsi kerja organ tubuh kita. Misalnya ginjal,” jelas Winarto dengan gamblang.(herbakita)
Penggunaan tanaman ciplukan untuk resep pengobatan penyakit
Tabel konten
1. Menyembuhkan Influenza dan Sakit Tenggorokan.
Ambil seluruh pohon ciplukan, termasuk akar dan dibersihkan, lalu dipotong-potong dengan ukuran 3-4 cm dan dijemur, lalu dibungkus kembali agar tidak lembab lagi. Jika akan menggunakan sebagai obat, ambil kira-kira 9-15 gram dan direbus, kemudian air rebusannya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari.
Resep ini juga berlaku untuk mengobati beberapa penyakit, seperti: batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis).
2. Mengobati Kencing manis (diabetes).
Cara meramunya sama dengan nomor satu. Hanya saja pada saat merebus, dilakukan dengan 2 gelas air, dan hingga air tersisa menjadi 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pada pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi, guna diminum pada sore harinya.
3. Mengobatai sakit paru-paru.
Sama dengan nomor satu. Saat merebus, gunakan 3-5 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3 kali sehari.
4. Mengobati penyakit Ayan.
Buah Ciplukan 8 – 10 butir dimakan setiap hari.
Selain untuk penyakit dalam, Ciplukan juga bisa digunakan sebagai obat luar.
Cara pemakaian:
1. Mengobati Bisul. Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari
2.Mengobati Borok. Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu digiling halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya, lalu diturapkan ke borok. Ganti 2 kali sehari.