Kita mungkin sudah sering mendengar tentang omega 3, termasuk AA,ALA dan DHA yang dikatakan sangat penting bagi perkembangan bayi. Apa saja sih mereka itu?, dapat diperoleh darimana? dan seberapa penting kegunaannya dalam pertumbuhan bayi atau janin?
Mari kita simak mengenai Manfaat AA dan DHA, hingga beberapa jenis Makanan yang kaya akan AA dan DHA
Tabel konten
Apakah AA dan DHA?
Omega 3 adalah kelompok asam lemak tak jenuh, dan termasuk didalamnya adalah asam alfa-linolenat (ALA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan docosahexaenoic acid (DHA). Asam lemak DHA adalah minyak utama dalam ikan, yang telah terbukti memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk mengurangi resiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar trigliserida dalam darah. DHA juga merupakan asam lemak utama dalam otak manusia, dan kekurangan telah dikaitkan dengan penurunan kognitif dan penyakit Alzheimer.
Pertumbuhan otak bayi terbesar terjadi selama kehamilan, dan berlanjut sampai dua tahun pertama dalam kehidupannya didunia. Selama pada masa ini, bayi memiliki kebutuhan paling besar nutrisi penting seperti asam docosahexaenoic (DHA), asam lemak omega-3, asam arakidonat (AA), dan asam lemak omega-6 . DHA secara alami ditemukan pada ASI, 93%-96% dihasilkan dari makanan-makanan mengandung asam lemak omega 3.
DHA merupakan komponen penting dari otak, mata, dan jaringan sistem saraf. AA, juga secara alami ditemukan dalam ASI, AA adalah asam lemak omega-6 asam lemak dalam rantai panjang utama yang dibutuhkan otak, yaitu hingga 48% dari asam lemak omega-6.
Bayi mendapatkan DHA dan AA dari makanan yang mereka makan, jadi penting jika ibu harus menyediakan makan yang mencukupi kebutuhan nutrisi. ASI sebagai sumber gizi yang paling optimal bagi bayi, telah memberikan bayi DHA dan AA.
Para Ahli yang tergabung dalam assosiasi ISSFAL, yaitu Forum Kesehatan Anak dan Masyarakat Internasional untuk Studi Asam Lemak dan Lipid, merekomendasikan agar ibu memastikan diri mereka telah menyediakan DHA dalam ASI mereka. Yaitu dengan jalan, wanita hamil dan menyusui harus mencapai asupan makanan yang mengandung rata-rata minimal 200 mg DHA. Ahli lain merekomendasikan bahwa, wanita hamil dan menyusui harus mendapatkan 100-200 mg DHA setiap hari.
Dengan memenuhi asupan omega-3 hingga sebesar 250 mg, juga berguna untuk kesehatan jantung si anak ketika ia dewasa.
Setelah masa menyusui berhenti, bayi masih terus membutuhkan DHA dan AA . Pada usia 12 bulan, makanan balita harus mengandung tinggi asam lemak omega-6. Ini yang akan memberikan bayi AA, yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan mereka. Namun, makanan yang biasa dimakan seperti biskuit, ikan dan keripik, dan keju rendah DHA.
Ikan berminyak seperti salmon atau ikan tengiri mengandung DHA yang tinggi. Untuk ibu yang tidak ingin mendapatkan ikan yang terkontaminsasi methylmercury dan dioksin, ada alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan DHA bayi. Misalnya telur, yang juga kaya akan asam lemak omega-3 , juga bisa mendapatkan suplemen makanan yang khusus untuk anak-anak.
Baik melalui ASI, atau ditambah ditambah susu formula, makanan kaya DHA , atau suplemen DHA, mencukupi asupan DHA dan AA pada bayi akan membantu memberikan dasar nutrisi yang baik bagi anak untuk seumur hidup.
ALA merupakan asam lemak rantai terpendek, dan dominan terdapat pada sumber-sumber nabati omega-3. EPA dan DHA menurut peneliti juga memiliki manfaat penting bagi kesehatan, dan ini sebagian besar tersedia dalam makanan laut. Tubuh dapat memproduksi beberapa ALA dari makanan menjadi EPA dan DHA, tetapi dalam jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding jika makan-makanan yang kaya DHA.
Berikut ini makanan Sumber asam lemak Omega 3 , yang mengandung DHA:
1. Ikan salmon
Ikan Salmon memiliki kandungan DHA tertinggi dibandingkan dari ikan jenis lain, yaitu mulai 2000-3000 miligram per 6 ons. Ikan salmon laut mengandung minyak ikan yang lebih bermanfaat, daripada ikan salmon tambak.
2. Tuna sirip biru atau tuna putih
Tuna sirip biru yanhg masih segar memiliki jumlah tertinggi DHA daripada varietas ikan tuna lainnya. Tuna kaleng bisa menjadi sumber omega 3 yang baik, dan mungkin bisa lebih ekonomis. Tuna albacore putih kalengan dengan air, mengandung 3 kali lebih banyak DHA , dan 6 kali lebih banyak tuna kalengan dalam minyak.(menurut USDA).
Baca juga : Manfaat Luarbiasa Kunyit untuk Perawatan Kulit
3. Ikan todak
Ikan ini juga tinggi kandungan DHA, yaitu 1390 mg per porsi 6 ons. Cara terbaik memasak ikan adalah dengan menggunakan metode panas kering, atau dipanggang. Sayangnya Ikan todak memiliki kemungkinan tertinggi mengandung merkuri dari kontaminan laut lain. Jadi, ikan dengan tinggi kandungan kontaminan seperti merkuri tidak boleh dikonsumsi oleh Ibu hamil, anak balita dan bayi.
4. Ikan Teri, herring dan Sarden
Ikan-ikan kecil bisa mengandung 840 miligram asam lemak omega 3 per 3 ons. Ikan teri kalengan dalam minyak, adalah sumber DHA yang lebih baik daripada dari ikan mentah. Untuk ikan herring, yang dari samudera Atlantik lebih tinggi DHA, daripada ikan hering dari lautan Pasifik. Sarden memilikikandungan DHA yang paling rendah.
5. Kaviar
Hidangan ini memiliki beberapa sumber terbaik DHA per porsinya. Kaviar ikan Hitam dan merah mengandung 3,8 miligram per 100 gram. Telur ikan(tergantung pada jenis ikan) bisa mengandung antara 1,3 dan 1,7 miligram per 100 gram porsi porsi.
6. Alga
Untuk vegetarian yang tidak mau makan ikan, sumber asam lemak omega 3 nabati dapat diperoleh dari makanan seperti kenari, biji rami dan tahu. Namun, ini tidak mengandung DHA yang setara dengan DHA yang ditemukan dalam ikan laut. Alga merupakan sumber DHA omega 3 , bahkan vegan dapat menemukan yang cocok dari produk suplemen.
7. ASI dan Susu Formula
Untuk anak-anak kecil, sumber penting dari DHA adalah ASI. Jika tak mungkin bisa memberikan ASI, produsen susu formula yang telah mengerti pentingnya DHA untuk perkembangan otak anak, biasanya sudah menambahkan DHA pada Susu Formula produk mereka.